Usaha peternakan tidak jauh berbeda dengan usaha pertanian dan tidak terlepas dari sistem yang digunakan. Bagi anda yang ingin mengembangkan usaha ternak ayam potong maka anda wajib memahami tiga sistem peternakan ayam yang paling sering digunakan oleh para peternak.
Semakin maju dan berkembangnya pengetahuan di bidang peternakan membuat sistem peternakan menjadi solusi untuk mensejaterakan usaha ternak. Ada tiga sistem yang dapat dipakai dalam usaha ternak ayam potong dan setiap sistem memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
3 Sistem Peternakan Ayam Potong yang Menguntungkan
1. Sistem peternakan mandiri
Sesuai dengan namanya sistem mandiri adalah sistem ternak yang dijalankan secara mandiri, atau dengan kata lain dilaksanakan sendiri. Usaha mandiri ini beratasnamakan pribadi, serta semua modal dan kegiatan usaha dilaksankan oleh pemilik usaha. Bagi peternak yang mempunyai modal cukup, maka sistem ternak mandiri adalah pilihan yang paling bijak karena tidak terkait dengan pihak lain.
2. Sistem peternakan semi-mandiri
Dalam sistem semi mandiri terdapat dua belah pihak yang saling bekerja sama, yaitu peternak dan pihak lain (investor). Dalam hal ini peternak mempunyai peran sebagai pelaksana usaha dan pihak lain sebagai pembantu usaha, baik itu bantuan materi maupun non materi.
Sistem semi-mandiri merupakan sistem beternak ayam potong yang semua modal, proses produksi dan pemasaran tidak sepenuhnya dilakukan oleh peternak. Ada beberapa unsur yang dibantu pihak lain sesuai dengan keinginan dan kemampuan peternak dengan perjanjian tertentu.
Misalnya, peternak membeli DOC, OVK (obat dan vaksin), serta sebagian pakan dengan modal sendiri. Sementara itu, kekurangan pakan akan dibantu pihak kedua. Pemasaran dapat dilakukan sendiri atau dibantu oleh pihak kedua dan utang dibayar setelah panen.
3. Sistem peternakan kemitraan
Sistem kemitraan merupakan sistem yang dijalankan secara kerja sama antara peternak sebagai plasma dan pihak kedua sebagai inti. Peternak menyediakan kandang dan peralatanannya serta biaya operasional pemeliharaan. Sementara, inti menyediakan sapronak dan berkewajiban melakukan pembinaan selama proses pemeliharaan berlangsung.
Aturan main dari sistem kemitraan adalah harga DOC, sapronak, dan ayam hidup sudah ditetapkan dan disebut dengan “harga garansi”. Namun ada satu pengecualian, misalnya kondisi sakit maka ada potongan antara Rp200—Rp500 dari harga garansi.
Pihak mitra tidak boleh membeli sapronak dari luar dan menual hasil panen sendiri tanpa persetujuan kedua belah pihak. Pelanggaran terhadap aturan yang sudah ditetapkan bisa dikenakan sanksi sesuai perjanjian.
Originally posted 2019-04-28 18:30:00.